Kuningan – Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diadakan oleh Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Al-Ihya (UNISA) Kuningan pada 17-20 Oktober 2024 mendapat kritikan dari peserta. Diharapkan dapat membentuk kader yang militan, berdaya saing, dan peduli masyarakat, pelatihan ini dinilai tidak sesuai dengan ekspektasi kader.
Beberapa mahasiswa pergerakan, terutama yang berasal dari luar daerah seperti Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Garut, dan Banjar, menilai pelaksanaan PKD kali ini kurang memenuhi standar Peraturan Organisasi (PO) PMII. Sebagai tahap kaderisasi formal setelah MAPABA, PKD semestinya berfokus pada pembentukan jiwa militan dan karakter kuat kader PMII.
Asep Wildan Al Farij, seorang peserta asal Tasikmalaya, menyampaikan kritiknya terhadap atmosfer pelatihan yang dianggap terlalu santai.
“Kesan dari PKD di Kuningan waktu itu terlalu enjoy, ramah, dan jenuh—tidak jauh berbeda dari MAPABA. Bukan sikap ramahnya yang saya permasalahkan, namun dalam konteks PKD, sikap tersebut kurang relevan,” ungkap Asep.
Asep menambahkan bahwa sikap santai dan ramah panitia dianggapnya kurang mencerminkan esensi PKD yang seharusnya lebih fokus pada pembentukan karakter militan.
Kritik dari peserta ini diharapkan menjadi masukan untuk penyelenggaraan PKD berikutnya, agar lebih sesuai dengan nilai-nilai militansi dan semangat kaderisasi yang diharapkan oleh organisasi.
0 Komentar